Senin, 19 Januari 2015

Cerpen


Kegagalan Bukan Akhir Segalanya

Sebelum kelulusan sd dahulu, aku dan beberapa temanku diikuti dalam berbagai lomba salah satunya lomba agama. Aku dan dua temanku terpilih mewakilkan sekolahku dalam lomba cerdas cermat agama tingkat kecamatan. Kedua temanku itu adalah Visca dan Kiki. Bukan hanya lomba agama, dulu aku juga sering diikutkan untuk berbagai hal terutama penampilan pentas seni tari di depan Fauzi Bowo dan berbagai kegiatan pramuka lainnya.

Awalnya aku tidak percaya diri. Tapi guruku menyuruh agar aku berlatih berani berbicara di depan orang lain. Tekad untuk membanggakan sekolah tentunya ada dalam benakku.
“Ini soal-soal cerdas cermat tahun lalu dan berbagai rangkuman pembahasan nanti kamu pelajari ya.” Ujar Bu Dewi guru agamaku dan memberikan sekumpulan kertas kepada aku dan dua temanku.
“Iya bu, nanti kami pelajari.” jawab aku menerima sekumpulan kertas itu.
“Lebih baik kita bagi-bagi saja tugas menghafalnya.” sahut Visca.
“Benar juga kata Visca kita bagi saja tugas menghafalnya agar lebih mudah.” ucap Kiki.

Kami pun saling membagi tugas itu. Semalaman aku mengahafal bagian yang harus aku hafal. Karena besok Bu Dewi akan memberikan pertanyaan dan melatih daya ingat yang berkaitan dengan hafalan aku  dan teman-temanku. Pelajaran sekolahku agak sedikit terganggu karena jika aku sedang mengikuti pelajaran di kelas, harus dipanggil keluar untuk latihan lomba agama atau kegiatan lainnya. Guru di sekolahku sudah terbiasa. Walaupun aku sering dipanggil untuk latihan tetapi aku masih tetap bisa mengejar pelajaran dan berprestasi dikelas.
           

Menjadi Remaja Yang Sukses

Pergaulan Remaja
Mungkin kita jarang yang menyadari bahwa modal penting dalam hidup adalah rasa percaya diri. Sekarang ini banyak sekali remaja yang “Jago Kandang”. Ia bisa menjadi seorang jagoan, berani adu argumen dengan orang tuanya dirumah. Namun, ketika ia harus eksis diluar rumah, keberanian dan rasa percaya dirinya dirumah hilang begitu saja. Kita menyebut orang seperti ini dengan “Pemalu” atau orang yang “Kurang Percaya diri”.
Rasa malu sangat berpengaruh cukup besar dalam pergaulan kita dengan orang lain dan perilaku kita di dalam masyarakat. Pemalu juga dapat menjadi masalah. Jika sifat ini menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan kita tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
       

Rabu, 07 Januari 2015

Hii!

Halooo.. Assalamualaikum wr. wb

Aku bingung nih mau ngepost apa hihi maklum yaa. Perkenalan dulu ajaa yaaaa pasti mau pada kenall kan? pasti aku tau kok wkwk..
Nama ku Anissa Farhadiyanti. Biasa dipanggil sih Anissa, Icha, Icut, Away dan lainnlain. Mau panggil apa aja terserah deh wkwk, Aku lahir 13 Juni 2000. Umurku 14tahun. Agamaku islam. Aku dua bersaudara. Aku anak pertama, punya satu adik dia masih kelas 3 SD.

Aku suka banget sama doraemon. tau kan doraemon? tau lah pastii yakannnn....... kucing imut imut gitu deh;3 jadi yang mau ngasih sesuatu tentang doraemon pasti aku terima kok hehe :p selain itu aku suka sama pelajaran mtk. Mtk tuh udah melekat di hati banget nih dari SD kaya doi nempel mulu dihati alahh #asekk wkwk abaikann :D