Pergaulan Remaja
Mungkin kita
jarang yang menyadari bahwa modal penting dalam hidup adalah rasa percaya diri.
Sekarang ini banyak sekali remaja yang “Jago Kandang”. Ia bisa menjadi seorang
jagoan, berani adu argumen dengan orang tuanya dirumah. Namun, ketika ia harus
eksis diluar rumah, keberanian dan rasa percaya dirinya dirumah hilang begitu
saja. Kita menyebut orang seperti ini dengan “Pemalu” atau orang yang “Kurang
Percaya diri”.
Rasa malu sangat berpengaruh cukup
besar dalam pergaulan kita dengan orang lain dan perilaku kita di dalam
masyarakat. Pemalu juga dapat menjadi masalah. Jika sifat ini menyebabkan potensi
anak menjadi terkubur dan kita tidak berkembang secara optimal sesuai dengan
potensinya.
Dampak yang muncul akibat perilaku malu, yaitu terhambatnya perkembangan individu yang mempunyai perilaku malu, Semakin tidak ter-asahnya kemampuan sosial individu, tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, kurang informasi dan pergaulan, Kurang pengalaman menimbulkan kesulitan belajar apabila terjadi pada anak usia sekolah.
Percaya Diri
- Menurut Lauter, kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang laim, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
- Menurut Angelir, percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup dengan berbuat sesuatu.
- Menurut Rahmat, Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya.
- Menurut Tahantaway, Percaya diri adalah kondisi memal atau psikologis diri seorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.
- Menurut W.H Miskel, mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki. Serta dapat memanfaatkannya secara tepat”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa percaya
diri (self confidence) merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuan
sendiri untuk bertingksh laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu
perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya
dan tidak terpengaruh orang lain.
Macam-macam Percaya Diri
- Self-Concept
- Self-Esteem
- Self-Efficacy
- Self-Confidence
Akibat kurang percaya diri
a.
Tidak
memiliki keinginan, tujuan, target
b.
Tidak
memiliki keputusan
c.
Mudah
frustasi
d.
Kurang
termotivasi untuk maju
e.
Sering
gagal
f. Canggung
dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemontrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
g. Tidak bisa mendemontrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering
memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
Ciri-ciri orang yang percaya diri
1.
Percaya
kemampuan diri sendiri
2.
Tidak
terdorong sikap kompromis untuk diterima orang lain
3.
Berani
menerima dan menolak orang lain
4.
Berani
jadi diri sendiri
5.
Punya
pengendalian diri yang baik
6.
Memiliki
kontrol diri
7.
Mempunyai
cara pandang positif tentang diri sendiri, orang lain, situasi diluar dirinya
8.
Memiliki
harapan yang realistis
Mengapa orang harus percaya diri?
1)
Dengan
percaya diri kita akan mendapatkan banyak peluang
2)
Percaya
diri lebih banyak koneksi
3)
Mendapatkan
pekerjaan dengan bayaran yang tinggi
4) Percaya
diri merupakan dasar tindakan kita
5)
Percaya
diri adalah rahasia berubah secara instan
Mengapa
Remaja Sering Merasa Rendah Diri?
Munculnya, gejala tidak percaya diri terkait
erat dengan persepsi diri. Presepsi diri terkait dengan diri kita memandang
konsep diri kita.
Tidak percaya diri berarti kita
mengungkapkan rasa ketidakmampuan kita dalam melakukan sesuatu. Perasaan tidak
mampu lahir dari penilaian negatif pada diri sendiri sehingga timbul rasa tidak
nyaman.
Konsep diri adalah gambaran, cara
pandang, keyakinan, pemikiran, perasaa terhadap apa yang dimiliki orang tentang
dirinya sendiri. Meliputi kemampuan, karakter diri, sikap, perasaan, kebutuhan,
tujuan hidup dan penampilan diri.
Unsur-unsur Pembentuk Konsep Diri
1. Penilaian
diri
Merupakan cara pandang dan keyakinan untuk
menakar dan mengukur terhadap :
· Pengendalian
keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri
·
Suasana
hati yang sedang dihayati
·
Penilaia
citra fisik
2. Penilaian
sosial
Salah satu unsur yang mempengaruhi
terbentuknya konsep diri adalah penilaian terhadap bagaimana penilaian dan
penerimaan lingkungan sosial terhadap diri seseorang.
3. Citra
diri (Self Image)
Citra diri merupakan gambaran yang
meliputi :
Ø Bagaimana penilaian diri sendiri seperti
tingkat kecerdasan, status sosial, maupun ekonomi dan peran dalam lingkungan
sosial.
Ø Cita-cita ideal yang ingin dicapai seseorang
dan seberapa besar pengaruh tokoh-tokoh ideal yang diidolakan baik yang ada
dalam atau luar
Ciri-ciri orang yang tidak percaya
diri
1)
Selalu
menunjukkan sikap kompromis
2)
Takut
dan khawatir akan penolakan
3)
Sulit
merima realita diri sendiri
4)
Pesimis,
menilai segala sesuatu dari sisi negatif
5)
Takut
gagal
6)
Menghindari
segala resiko, tidak berani memasang target untuk berhasil
7)
Sulit
menerima pujian tulus dari orang lain
8)
Sulit
memposisikan diri dalam posisi terakhir
9) Tidak
kritis, selalu menyalahkan diri sendiri, mengecilkan arti keberhasilan.
Penyebab perubahan pada remaja
o Perubahan Hormon
Menurut Imran (1998) masa remaja diawali
dengan masa pubertas, yaitu masa terjadi perubahan-perubahan fisik (meliputi
penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis
(kematangan organ-organ seksual).
Menurut Mussen dkk (1979) sekitar dua tahun
pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual.
Di akhir masa remaja, ukurab tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan
sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis. Sebelum akhirnya
nanti mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia (Myles dkk,
1993)
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta
romantis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang
penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling
bercampur seperti rasa takut, marah hasrat seksual, kesenanangan dan rasa
cemburu. Tidak semua emosi ini fitnaf.
o Status yang berubah
Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja
berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut
Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah batasan tradisional. Sedangkan
Alran membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahu.
Lebih
lanjutnya Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok yaitu :
-
Remaja
awal : antara 11 hingga 13
tahun.
-
Remaja
pertengahan : antara 14 hingga 16 tahun.
-
Remaja
akhir : antara 17 hingga 19
tahun.
Membangun
Kepercayaan Diri
- Berpikir Positif
Positif thinking dalam bahasa
pribuminya sama dengan berpikir positif adalah sebuah sikap atau perilaku,
serta cara pandang seseorang yang selalu positif dalam menyikapi kehidupan ini.
Untuk memiliki pola pikir yang
berpikir positif kamu harus memiliki pikiran positif dan mereka harus dalam
pikiranmu terus menerus.
Jadi,
bagaimana cara mengembangkan pola pikir positif?
- Dengan Afirmasi Positif
Cara terbaik untuk memulai adalah
mengubah caramu berpikir. Jika berpikir saja tidak membantu, kamu harus
menambah usaha dengan menuliskan pikiran positifmu dan menempelkannya ditempat
yang mudah kamu baca. Ini lebih dikenal dengan afirmasi positif. Hasil dari
afirmasi positif dapat bervariasi. Tergantung pada keyakinan seseorang. Karena
sebenarnya saat kita fokus pada satu
tujuan yang kita afirmasi, maka semua yang kita kerjakan akan menuju titik
tersebut.
Itulah mengapa begitu penting untuk
memiliki pola berpikir positif dan senantiasa mengafirmasikan hal tersebut :
a) Memilih bersikap optimis
b) Memilih menerima segalanya apa adanya
c) Cepat pulih ketika mengalami kegagalan dan
kesedihan
d) Bersikap antusias
e) Menjadi lebih peka, bukan lebih sensitif
f) Humoris
g) Sportif
h) Rendah hati
i)
Bersyukur
j)
Yakin
Tuhan mengabulkan doa kita
k) Memiliki harapan
- Berani Mengambil Resiko
Dalam hidup kita harus berani mengambil
resiko. Resiko adalah milik para pemberani. Berani berbeda dengan rekat. Berani
berarti melakukan tindakan penuh perhitungan .
Bagi seorang remaja yang berjiwa mandiri dan
penuh percaya diri, kesulitan bukanlah sebuah halangan, melainkan tantangan dan
peluang. Orang tidak berani mencoba, itulah orang yang gagal. Orang yang tidak
berani mengambil resiko dalam hidupnya adalah seorang pecundang sejati.
Seorang
motivator menulis dalam bukunya “Dare To Fail” sebagai berikut “Kesalaha besar
yang dilakukan kebanyakan orang adalah takut untuk mencoba”
Aristoteles
mengatakan “The Conquer Of Fear Is The
Begining Of The Wisdom.” Kemampuan menaklukan rasa takut merupakan awal dari
kebijaksanaan. Artinya orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak
bijaksaa tanpa dibayang-bayangi ketakutan yang sebenarnya janya halusinasi belaka.
- Pandai-Pandai Menilai Suasana
Seseorang yang pandai melihat keadaan dan
suasana hati orang lain biasanya bisa tampil lebih percaya diri daripada orang
lain. Kepandaian melihat suasana hati dan kondisi seseorang menggunkan dua hal,
empati dan afeksi. Suasana hai atau moods merupakan gambaran afeksi yang mirip
dengan emosi. Tetapi perbedaannya tidak diarahkan pada sasaran sehingga sering
dialami dengan cara yang lebih lama. Suasana hati seseorang mempengaruhi
caranya berpikir tentang diri mereka sendiri dan dunia luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar